Kamis, 31 Januari 2013

ISU HILANGNYA MATA PELAJARAN TIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN ATAS PADA KURIKULUM 2013





Kurikulum 2013, kurikulum ini rencanya akan disahkan pada tahun ajaran 2013-2014 atau lebih tepatnya pada bulan juni 2013 nanti. Berita ini sempat ramai dibicarakan dimana-mana, baik itu di media cetak, media elektronik, maupun di masyarakat yang khususnya bagi guru dan calon guru TIK. Kurikulum baru yang di gadang-gadang akan menjadi kurikulum yang lebih baik dari kuirkulum sebelumnya (KTSP tahun 2006) tetapi ternyata malah membuat keresahan bagi para guru maupun calon guru. Dengan isu akan hilang / dikuranginya beberapa mata pelajaran di tingkat sekolah dasar, tingkat menengah, maupun tingkat atas mengakibatkan banyak kritikan maupun tolakkan dari banyak pihak terutama di bagian mata pelajaran TIK. Sebagai gantinya, mata pelajaran TIK akan menjadi sarana pendukung untuk mata pelajaran lainnya.

Dengan adanya menghapusan mata pelajaran TIK untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah keatas telah membuat guru-guru maupun calon guru mulai berfikir bagaimana nasib mereka nanti kedepannya. Kita semua tau bahwa dengan semakin modernnya dan pesatnya perkembangan teknologi, TIK menjadi mata pelajaran yang sangat penting agar peserta didik setidaknya bisa terus mengikuti perkembangan jaman yang sudah semakin hari semakin modern ini. Kritik, tolakkan, maupun saran pun muncul dari semua elemen masyarakat. Mulai dari guru, aktifis, masyarakat umum, pengamat, maupun masyarakat yang setiap harinya terjun langsung di bidang IT dan TIK. Sedikit tanggapan yang mengejutkan dari Ketua Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Solo, Joko Riyanto, mengatakan saat ini pihaknya hanya bisa pasrah menunggu hasil uji publik Kurikulum 2013 keluar. Joko yang juga Kepala SMPN 2 Solo ini mengatakan ada dua guru pengajar di sekolahnya yang mengampu mapel TIK. “
Dua guru ini kebetulan belum sempat sertifikasi. Kalau mapel tersebut dihilangkan maka pupus sudah harapannya,” ujar Joko kepada wartawan, Sabtu (1/2/2012).
Kebijakan dihilangkannya mapel TIK dalam Kurikulum 2013, kata Joko sangat mengagetkan para guru pengampu bidang studi tersebut. Meskipun dirinya belum menerima surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo. Namun uji publik Kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut sudah tersebar di internet.
Menurutnya, jika TIK dihapus pengetahuan siswa terhadap ilmu komunikasi akan hilang. Sehingga TIK sangat penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan siswa. Joko berharap, mapel TIK dapat diterapkan dan tidak dihapus dalam kurikulum. “Kalau pun nanti dihapus, siswa akan kami berikan TIK lewat kegiatan ekstrakurikuler tambahan,” ucapnya.
Yang perlu anda tau adalah bahwa TIK sebenarnya memang benar-benar di butuhkan sebagai mata pelajaran, bukan sebagai sarana pembantu untuk pelajaran lain. Mengapa saya bilang begitu? Karena TIK yang sebenarnya itu bukan hanya memberi pelajaran kepada peserta didik tentang bagaimana mengoperasikan ms. Word, ms. Office, ms powerpoint dan lain-lain yang berhubungan dengan dasar-dasar dalam pelajaran TIK. TIK yang sebenarnya itu adalah mengenalkan kita dengan suatu sarana yang mempunyai cakupaun luas untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi, rasa ingin tau, dan lain-lain masih banyak lagi.
Apabila pelajaran TIK benar-benar di pelajari untuk membuat masyarakat kita lebih maju lagi dari sekarang, mengapa tidak? Mengapa TIK malah dihapuskan dan hanya menjadi sarana tambahan untuk pelajaran lain saja? Dengan adanya TIK, semua orang akan malah lebih mudah untuk berkomunikasi, perhatian kepada sesama, sampai-sampai memberikan inspirasi yang sebenarnya dari inspirasi tersebut bisa digunakan olah banyak orang yang mmebutuhkan. Contohnya saja, robot bisa mempermudah pekerjaan manusia. kemudian dengan adanya komputer, semua pekerjaan yang memakan waktu semakin bisa cepat kita selesaikan. Jadi apabila ingin melihat anak-anak bangsa kita menjadi kebagaan bangsa, mulailah menumbuhkan minat kemajuan dari belajar TIK.

Jadi, bagaimana cara kita agar masalah ini bisa selesai dengan persetujuan dari semua atau setiap elemen masyarakat tanpa ada lagi kritikan ataupun penolakan dari elemen-elemen masyarakat yang terutama bagi para guru dan calon guru? Terus juga bagaimana dengan nasib guru yang telah bersertifikasi? Jadi sia-siakah usaha mereka untuk bisa meningkatkan kualitas diri agar peserta didik ? dan kemudian bagaimana dengan peserta didik yang sangat menginginkan adanya mata pelajaran TIK?

Yang pertama adalah bagaimana cara kita? Salah satu cara yang mungkin bisa mencapai kesepakatan dengan semua elemen masyarakat adalah. Dengan akan sahnya nanti kurikulum 2013 kita semua harus menghargai usaha keras para pemikir bangsa yang ingin membuat bangsa ini lebih maju. Dengan mengikuti kurikulum yang baru sambil melihat perkembangannya kita terus jalani sampai terbukti kualitas baik atau buruk yang akan muncul dari pemikiran banyak orang. Dengan begitu apabila kurikulumnya berjalan lancar dan tidak menimbulkan keresahan bagi guru-guru, berarti kurikulum tersebut bisa dilanjutkan. Akan tetapi apabila kurikulum tersebut dinilai tidak baik atau buruk, berarti kurikulum tersebut harus di ganti dengan yang baru dan yang utama memasukkan kembali mata pelajaran TIK agar tidak lagi menimbulkan keresahan dikalangan guru. Apabila kita terus mengembankan kurikulum menjadi lebih baik dan menurunkan angka pengangguran, lama-kelamaan bangsa ini akan terus maju dan berkembang dengan adanya TIK yang bisa menopang pengetahuan peserta didik untuk terus berkarya mengembangkan bakat bahkan membuat sebuah alat, program, atau sesuatu yang dihasilkan itu untuk berguna bagi banyak orang.
Yang kedua adalah bagaimana dengan nasib guru yang sudah bersertifikasi? Apakah usaha mereka untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di bida IT menjadi percuma? Apabila pemerintah memang benar ingin menghargai usaha keras guru-guru yang telah meningkatkan kualitas dan mutu mereka demi pendidikan yang akan menjadi baik nantinya harusnya pemerintah tidak menghapuskan mata pelajaran TIK. Tetapi apabila kurikulum ini memang benar-benar tidak akan dirubah lagi sampai pada jangka waktu yang lama, berarti pemerintah harus berfikir keras lagi agar tidak ada penolakkan maupun keritikan dari sejumlah pihak yang menangtang keras penghapusan mata pelajaran TIK. Sadarhkan kita bahwa bangsa indonesia dalah negara demokrasi? Jadi mari bersama-sama saling toleransi dan mencari jalan terbaik untuk menjadi lebih baik, karena dengan keegoisan perubahan kurikulum yang seperti hanya keputusan sepihak saja, itu sudah membuat kerugian bagi banyak masyarakat. Dan kemungkinan besar akan mengakibatkan naiknya angka pengangguran di Indonesia ini.
Yang ketiga adalah bagaimana dengan peserta didik yang sangat menginginkan adanya mata pelajaran TIK disekolahnya? Mau tidak mau sekali lagi pemerintah kita harus memutar otak untuk meneruskan kebijakan kurikulum 2013 ini, yang saya temukan bahwa banyak sekali masyarakat di indonesia ini yang menyayangkan dihapusnya mata pelajaran TIK. Terus pemerintah masih saja ingin menerusakan kurikulum 2013 ini yang di dalamnya banyak penolakan dari masyarakatnya. Tapi ya bagaimana lagi sekali lagi mereka yang sudah memiliki keinginan dan tekad malah sekarang menjadi bersikap pasrah. Padahal apabila keinginan dan tekad mereka didukung dengan persetujuan dari pihak pemerintah, maka indonesia ini lambat laun akan maju dan malah menciptakan sesuatu yang baru yang krhususnya di bidang TIK.
Perlu anda ketahui bahwa tidak semuanya penolakan yang diberikan tentang kurikulum 2013, di dalam kurikulum 2013 itu masih juga banyak hal positif yang sangat sangat bermanfaat da nbergun. Jadi mulailah dari sekarang kita saling bertoleransi dan melihat kedepannya apa yang akan terjadi, dan kita semua harus siap menerima dan terus memperbaiki apa yang ada agar bisa terus menjadi lebih baik lagi dan lebih baik lagi.
Semoga semua pembaca puas dengan informasi yang saya berikan dan juga sadar bahwa pentingkan kita untuk mencermati suatu atau sebuah masalah yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak.
Dan itulah pendapat saya mengenai isu penghapusan mata pelajaran TIK untuk sekolah tingkat menengah dan atas. Lebih dan kurangnya saya minta maaf, karena manusia tak luput dari kesalahan. Dan untuk yang sudah membaca saya ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar