Artikel teori Kewirausahaan
Pembahasan
:
·
Tujuan
Kewirausahaan
·
Teori
S.W.O.T (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
·
Teori
Bisnis Plan
·
Teori
Kepemimpinan
·
Teori
Marketing/Pasar
1.
Tujuan
Kewirausahaan
-
Memingkatkan jumlah para wirausaha yang
berkualitas.
-
Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para
wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
-
Membudayakan semangat sikap, perilaku,
dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan
unggul.
-
Menumbuhkembangkan kesadaran dan
orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
*catatan kecil:
Di zaman sekarang
Kewirausahaan terus berkembang, begitu pula tujuannya, kewirausahaan ini akan
terus berkembang dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman.
2.
Teori
S.W.O.T (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, & Ancaman)
Analisa SWOT atau yang biasa kita
sebut dengan Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970an.
Analisis
SWOT adalah instrument perencanaan strategi yang klasik. Dengan menggunakan
kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta kesempatan eksternal dan ancaman,
instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk
melakukan sebuah strategi berwirausaha. Instrumen ini menolong para perencana
apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh
mereka. (Daniel Start dan Ingie Havloand).
Dalam teori SWOT, analisis
lingkungan dibagi menjadi 2 faktor:
-
Lingkungan Internal :
·
Strength/Kekuatan
·
Weakness/Kelemahan
-
Lingkungan Eksternal:
·
Opportunity/Peluang
·
Threat/Ancaman
Penjelasan Elemen SWOT:
A. Strength
(Kekuatan)
Strength dalam hal ini diartikan sebagai kekuatan atau hal
positif yang menonjol dari perusahaan / produk yang dapat dijadikan sebagai competitive advantage (keunggulan
bersaing). Misalnya :
-
Brand nama yang terkenal
-
Hak paten
-
Market share yang relatif
besar / dominan
-
Reputasi yang baik
-
Skill / kemampuan /
spesialisasi perusahaan
-
Jaringan distribusi yang
luas
-
Dan lain – lain.
B. Weakness
(Kelemahan)
Kebalikan dari Strength, Weakness merupakan kekurangan atau hal
– hal yang tidak / belum dimiliki perusahaan untuk bersaing di pasar. Misal :
-
Brand nama tidak terkenal
-
Reputasi yang kurang baik
di mata konsumen
-
Biaya produksi relatif
mahal dibanding pesaing
-
Harga yang kurang
kompetitif
C. Opportunity
(Peluang)
Opportunity dianggap sebagai bagian dari lingkungan eksternal
perusahaan yang dapat menjadi potensi untuk meningkatkan profit, market share
atau pertumbuhan. Beberapa contoh opportunity antara lain :
-
Kondisi perekonomian yang
membaik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat
-
Adanya permintaan atau
kebutuhan tertentu yang selama ini belum dilayani oleh produk / perusahaan lain
-
Teknologi baru yang
memungkinkan produksi / distribusi menjadi lebih efisien atau dapat
meningkatkan kualitas produk / jasa
-
Peraturan pemerintah yang
mendukung bisnis
-
Di bukanya larangan
perdagangan di negara tertentu
-
Di bukanya jalur
distribusi baru, dan lain – lain.
D. Threat
(Ancaman)
Threat adalah kebalikan dari Opportunity, yang merupakan
halangan atau ancaman bagi perusahan dalam memperluas pasar atau mendapatkan
profit. Misalnya :
-
Pesaing yang semakin
gencar
-
Munculnya produk
substitusi / pengganti
-
Konsumen mengurangi daya
konsumsinya.
-
Peraturan pemerintah
-
Trend atau perubahan
sosial yang kurang menguntungkan bagi perusahaan.
3. Teori Bisnis Plan
Isi Business Plan:
·
Pendahuluan
-
nama dan alamat perusahaan
-
nama dan alamat pemilik
-
nama dan alamat penanggung jawab yang bisa dihubungi
sewaktu-waktu
·
Rangkuman eklusif lebih kurang 3 halaman yang menjelaskan secara
komplit isi business plan.
·
Analisis industri
-
perspektif masa depan industri
-
analisis persaingan
-
segmentasi pasar yang dimasuki
-
ramalan-ramalan tentang produk yang dihasilkan
·
Deskripsi tentang usaha
-
produk yang dihasilkan
-
jasa pelayanan
-
ruang lingkup bisnis
-
personalia dan perlengkapan kantor
-
latar belakang identitas pengusaha
·
Rencana produksi
-
proses pabrikasi
-
keadaan gedung dan perlengkapannya
-
keadaan mesin dan perlengkapannya
-
sumber-sumber bahan baku
·
Rencana pemasaran
-
penetapan harga
-
pelaksanaan distribusi
-
promosi yang dilakukan
-
pengembangan produk
·
Perencanaan organisasi
Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
-
informasi tentang partner
-
uraian tentang kekuasaan
-
latar belakang anggota tim manajemen
-
peranan dan tanggung jawab personalia dan organisasi
·
Resiko
-
evaluasi tentang kelemahan bisnis
-
gambaran teknologi
·
Perencanaan permodalan
Neraca permulaan perusahaan
Neraca permulaan perusahaan
-
proyeksi aliran kas
-
analisa titik impas
-
sumber-sumber permodalan
·
Apendix
-
surat-surat
-
data penelitian pasar
-
surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
-
daftar harga dari pemasok barang.
4. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah kepemimpinan sebagai
nilai atau kualitas, bukan pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia.
Mungkin akn lebih tepat kalau disebut sebagai “kepeloporan” sedangkan pemimpin
adalah orang yang menunjukan arah. Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan
akan selalu tahu arah yang harus dimbil. Keputusan-keputusanya mantap dan
didasari oleh keyakinan diri disertai data-data dan informasi yang akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan dan kepeloporan ini mutlak
diperlukan karena secara sadar atau tidak seseorang yang berwiraswasta telah
menempatkan dirinya pada posisi pemimpin. Kedudukan tersebut mengharuskannya
untuk selalu mampu mengambil keputusan yang menurut perhitungannya paling baik
dan bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau kebimbangan karena jika itu
terjadi maka keputusan yang diambil akan terlambat dan tidak efektif lagi.
Dilain pihak, pengusaha yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan akan condong
mengikuti pendapat dari figur yang dominan terhadap dirinya, sehingga pengusaha
tersebut biasanya sulit membawa perusahaannya kearah kemajuan yang berarti.
Pengusaha yang berpeluang maju secara mantap adalah pengusaha yang
memiliki jiwa kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya biasanya keputusan dan
sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim/tampil beda..
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata management,
artinya pengelolaan. Manajemen bukan semata-mata konsumsi para manager di
perusahaan-perusahaan tetapi diperlukan semua orang. Tata laksana merupakan
metode atau serangkaian cara dan prosedur yang berguna untuk menghasilkan
efektivitas dan efisiensi setiap pekerjaan agar mendapat hasil yang baik dalam
mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan bersifat praktis. Kalau sikap mental berada di dalam (jiwa), manajemen terdapat di luar, mirip keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, dan semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat-marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan bersifat praktis. Kalau sikap mental berada di dalam (jiwa), manajemen terdapat di luar, mirip keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, dan semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat-marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
Keterampilan
Lapisan terluar dari
struktur prioritas adalah keterampilan. Keterampilan teknis yang meliputi
keterampilan perorangan yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memproduksi sesuatu, baik secara fisik dan non fisik termasuk keterampilan
manajerial dan keterampilan pemasaran jelas merupakan faktor yang amat penting,
karena disinilah nantinya kualitas produk ditentukan tinggi rendahnya.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan keterampilan, seseorang pasti bisa menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang berkecukupan, yaitu :
1. Memanfaatkan Leadership yang berasal dari diri sendiri
2. Memanfaatkan Leadership orang lain
3. Faktor keberuntungan (luck and hoki)
Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang besar dan tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat kemapanan.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan keterampilan, seseorang pasti bisa menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang berkecukupan, yaitu :
1. Memanfaatkan Leadership yang berasal dari diri sendiri
2. Memanfaatkan Leadership orang lain
3. Faktor keberuntungan (luck and hoki)
Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang besar dan tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat kemapanan.
Naluri Kewirausahaan
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan
ketajaman naluri. Demikian juga dengan wiraswastaanpengusaha bersaing bukan
hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan situasi-situasi
tertentu seperti moneter, ekonomi, politik perubahan kebijakan pemerintah, dan
lain-lain. Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan jyang mungkin
terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih naluri kewirausahaannya, agar
selalu siap menghadapi hal apapun dan tetap bertahan hidup.
Inti Wiraswasta
Fungsi manusia akan tumbuh sempurna bila pembinaan
dilaksanakan menuruti 4 tahap prioritas yaitu sikap mental, kepemimpinan, tata
laksana serta keterampilan. Sebaliknya, ketidaksempurnaan dan kerusakan atau
kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan mengakibatkan hal-hal negative
pada manusia yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas sebenarnya dapat disederhanakan menjadi hanya 2 (dua) kelompok, karena pada dasaranya dua yang pertama dan dua yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
1. Kelompok Sikap Mental yang mencakup lapisan sikap mental itu sendiri dan unsure kepemimpinan atau Leadership dan
2. Kelompok Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan manajemen dan keterampilan.
Empat lapis prioritas diatas sebenarnya dapat disederhanakan menjadi hanya 2 (dua) kelompok, karena pada dasaranya dua yang pertama dan dua yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
1. Kelompok Sikap Mental yang mencakup lapisan sikap mental itu sendiri dan unsure kepemimpinan atau Leadership dan
2. Kelompok Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan manajemen dan keterampilan.
5. Teori Marketing/Pasar
PEMBAGIAN PASAR
Pasar merupakan lingkungan jual beli yang terbentuk dari kelompok-kelompok konsumen tertentu. Secara umum, praktis ada tiga jenis pasar yang bias kita pilih untuk berbisnis :
Pasar merupakan lingkungan jual beli yang terbentuk dari kelompok-kelompok konsumen tertentu. Secara umum, praktis ada tiga jenis pasar yang bias kita pilih untuk berbisnis :
·
Pasar Pemerintahan
Pasar pemerintah adalah suatu lingkungan jual beli yang prosfeknya terdiri dari instansi-instansi pemerintah, antara lain departemen-departemen, lembaga-lembaga dan non-departemen, lembaga penelitian, pemerintah daerahserta angkatan bersenjata. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak kita kelompokan disini, karena melihat dari cara kerjanya BUMN lebih mirip dengan perusahaan swasta.
Hampir semua prospek pada pasar pemerintah yang berupa lembaga-lembaga non-profit, sebagaimana tersebut diatas, sepenuhnya mengandal pada dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN yang disalurkan melalui Departemen Keuangan.
Pengusaha bias menjadi rekanan dari instansi pemerintah untuk mendapatkan order atau pekerjaan. Pada beberapa instansi yang dianggap mempunyai posisi strategis secara politis, pengusaha bahkan diharuskan mengikuti semacam saringan yang disebut Litsus ( Penelitian Khusus), sebelum dapat dimasukan sebagai rekanan yang terdaftar. Status bidang usaha yang umum untuk menjadi rekanan instansi pemerintah antara lain pemborong (kontraktor utama), pemasok (supplier, leveransir), konsultan, biro teknik (untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan), dan beberapa jenis lainnya.
Untuk berusaha dalam dasar pemerintah, sebagaimana terjadi di pasar mana pun, keunggulan mutu produk akan sangat menentukan, di samping teknik pendekatan yang benar. Setiap masa, cara pendekatan pasar selalu berubah tergantung dari banyak hal yang mempengaruhi, seperti situasi politik, pergeseran nilai-nilai moral masyarakat, dan lain sebagainya.
Pasar pemerintah adalah suatu lingkungan jual beli yang prosfeknya terdiri dari instansi-instansi pemerintah, antara lain departemen-departemen, lembaga-lembaga dan non-departemen, lembaga penelitian, pemerintah daerahserta angkatan bersenjata. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak kita kelompokan disini, karena melihat dari cara kerjanya BUMN lebih mirip dengan perusahaan swasta.
Hampir semua prospek pada pasar pemerintah yang berupa lembaga-lembaga non-profit, sebagaimana tersebut diatas, sepenuhnya mengandal pada dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN yang disalurkan melalui Departemen Keuangan.
Pengusaha bias menjadi rekanan dari instansi pemerintah untuk mendapatkan order atau pekerjaan. Pada beberapa instansi yang dianggap mempunyai posisi strategis secara politis, pengusaha bahkan diharuskan mengikuti semacam saringan yang disebut Litsus ( Penelitian Khusus), sebelum dapat dimasukan sebagai rekanan yang terdaftar. Status bidang usaha yang umum untuk menjadi rekanan instansi pemerintah antara lain pemborong (kontraktor utama), pemasok (supplier, leveransir), konsultan, biro teknik (untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan), dan beberapa jenis lainnya.
Untuk berusaha dalam dasar pemerintah, sebagaimana terjadi di pasar mana pun, keunggulan mutu produk akan sangat menentukan, di samping teknik pendekatan yang benar. Setiap masa, cara pendekatan pasar selalu berubah tergantung dari banyak hal yang mempengaruhi, seperti situasi politik, pergeseran nilai-nilai moral masyarakat, dan lain sebagainya.
·
Pasar Swasta
Pasar swasta adalah sebuah lingkungan jual beli yang prospeknya terdiri dari badan-badan usaha milik swasta, badan usaha milik Negara yang mekanisme kerjanya mirip badan swasta, serta organisasi-organisasi lain yang bekerja secara independen, di luar tata cara dan prosedur yang dikendalikan langsung oleh pemerintah.
Berbeda dengan pasar pemerintah, pasar swasta kebanyakan terdiri dari organisasi-organisasi yang mencari laba (Profit Centre), perusahaan-perusahaan biaanya bekerja seefisien mungkin, tata cara dan prosedur transaksi bisnis diatur sedemikian, sehingga praktis, tidak bertele-tele atau birokratis, dan menghemat waktu.
Seperti pasar pemerintah, pasar swasta bias menyerap kegiatan wiraswastaan yang berstatus sebagai pemasok, konsultan, pemborong, kontraktor, dan lain-lain. Selain itu untuk bias unggul berusaha di pasar swasta, factor utama yang menentukan adalah tingginya mutu produk yang ditawarkan serta teknik pendekatan yang baik.
Pasar swasta adalah sebuah lingkungan jual beli yang prospeknya terdiri dari badan-badan usaha milik swasta, badan usaha milik Negara yang mekanisme kerjanya mirip badan swasta, serta organisasi-organisasi lain yang bekerja secara independen, di luar tata cara dan prosedur yang dikendalikan langsung oleh pemerintah.
Berbeda dengan pasar pemerintah, pasar swasta kebanyakan terdiri dari organisasi-organisasi yang mencari laba (Profit Centre), perusahaan-perusahaan biaanya bekerja seefisien mungkin, tata cara dan prosedur transaksi bisnis diatur sedemikian, sehingga praktis, tidak bertele-tele atau birokratis, dan menghemat waktu.
Seperti pasar pemerintah, pasar swasta bias menyerap kegiatan wiraswastaan yang berstatus sebagai pemasok, konsultan, pemborong, kontraktor, dan lain-lain. Selain itu untuk bias unggul berusaha di pasar swasta, factor utama yang menentukan adalah tingginya mutu produk yang ditawarkan serta teknik pendekatan yang baik.
·
Pasar Masyarakat Umum
Pasar masyarakat umum, atau pasar konsumen, merupakan pasar yang paling luas jangkauannya, baik secara geografis maupun secara klasifikasi segmen paar. Hamper semua komoditi kebutuhan manusia dari segala tingkat status social tertampung pada pasar ini. Pendekatan bisnis yang lebih menetukan disini adalah soal selera dan daya beli setiap lapisan masyarakat. Pasar jenis ini lebih menggantungkan diri pada persaingan bebas. Kiat promosi yang bias menciptakan merek (brand image) memastikan produk bersangkutan menjadi popular dan digemari.
Karena pada pasar ini lebih dominan factor persaingan bebasnya, maka relative factor-faktor mafia-isme, “surat sakti” dan sebagainya, akan lebih kecil pengaruhnya dibanding pada pasar pemerintahan ataupun swasta. Peluang yang tersedia juga boleh dikata tidak terbatas, sehingga para wiraswastawan akan mempunyai kesempatan sebebas-bebasnya dalam mencari terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi baru.
Pasar masyarakat umum, atau pasar konsumen, merupakan pasar yang paling luas jangkauannya, baik secara geografis maupun secara klasifikasi segmen paar. Hamper semua komoditi kebutuhan manusia dari segala tingkat status social tertampung pada pasar ini. Pendekatan bisnis yang lebih menetukan disini adalah soal selera dan daya beli setiap lapisan masyarakat. Pasar jenis ini lebih menggantungkan diri pada persaingan bebas. Kiat promosi yang bias menciptakan merek (brand image) memastikan produk bersangkutan menjadi popular dan digemari.
Karena pada pasar ini lebih dominan factor persaingan bebasnya, maka relative factor-faktor mafia-isme, “surat sakti” dan sebagainya, akan lebih kecil pengaruhnya dibanding pada pasar pemerintahan ataupun swasta. Peluang yang tersedia juga boleh dikata tidak terbatas, sehingga para wiraswastawan akan mempunyai kesempatan sebebas-bebasnya dalam mencari terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi baru.